0

Sejarah Dicatat Oleh Para Pemenang


Kebenaran yang sejati hanya ada di surga. Itulah sebabnya, teramat perlu bagi saya untuk menyadari bahwa  kebenaran yang ada di dunia itu bersifat relatif yang bisa berubah kapanpun. Kecuali kebenaran yang datang dari Tuhan. Mutlak.

Lalu, apa hubungan antara kebenaran pada prolog dengan judul tulisan ini? Sejarah selalu menyimpan misteri tersembunyi di balik jubahnya. Jubah yang menutupinya adalah jubah yang diyakini sebagai kebenaran. Setidaknya begitulah keyakinan sebagian besar manusia awam di dunia ini, termasuk saya. Terhadap suatu kisah sejarah, fakta ataupun rekayasa, terkadang tanpa sadar kita dibuai oleh runtun ceritanya. Ketiadaan waktu untuk mengkajinya menjadi pembenaran yang terpaksa menjadi kebiasaan buruk. Sehingga, sejarah yang kekal karena sukses terwariskan secara turun-temurun akan menjadi dewa dalam sebuah kata bernama mitos, atau bahkan legenda.

Mengapa sejarah selalu mencatat kegemilangan tentang suatu era dan tokoh yang menghidupkan era itu? Penyebabnya adalah kekuatan pengaruh yang sangat luar biasa yang menjadikan sejarah tersebut menjadi bahan kajian dari masa ke masa. Kegemilangan di dalam menandai kejayaan suatu era dalam bidang tertentu menjadikannya populer dan menjadi bahan pembicaraan yang tidak habis dibahas oleh publik. Dengan kondisi tersebut, sangatlah wajar apabila pewaris sejarah dengan yakin menelan mentah-mentah semua warisan dari pelaku dan penceritera sejarah. Terlepas dari konten fakta sejarah tersebut, benar-salah berkutat di area abu-abu. dapat diperdebatkan dan adu bantahan pembuktian.

Karena tidak selamanya kebenaran itu menjadi pemenang, persepsi akan sejarah bisa dicitrakan oleh pemegang simpul sejarahnya. Sejarah juga dapat berseberangan, apabila diperhadapkan kepada dua kutub pemikiran dengan keyakinan dan pemahaman berbeda. Sehingga hanya pemenanglah yang akan eksis dan menuliskan segala keunggulannya dalam torehan sejarah. Pihak yang terkalahkan hanya menjadi obyek penderita di dalam cerita sejarah yang dituliskan oleh pemenang. 

Kekekalan sejarah juga bersifat sementara. Sebab dunia selalu diiringi dengan silih bergantinya kepentingan. Dua sisi yang saling bergantian menguasai. Saling mengalahkan satu sama lain telah menjadi kodrat penciptaan alam semesta. Itulah sebabnya mengapa manusia sebagai pelaku sejarah akan saling bersaing merebut tahta tertinggi. Mencetak sejarah baru, atau bahkan memperpanjang usia sejarah yang telah terukir. 

Pilihan kita masing-masing untuk menciptakan sejarah dengan menjadi pemenang, atau menatap lembar-lembar sejarah sebagai pecundang. Jangan lupa, sejarah yang lahir karena pengabaian fakta sejarah yang sesungguhnya tidak akan bertahan lama. Karena kebenaran selalu hadir, walaupun kemunculannya hanya pada fase awal dan akhir. Satu catatan terakhir, menjadi pemenang yang berpegang teguh pada kebenaran yang bersumber dari Tuhan dan alam semesta adalah pencetak sejarah terbaik yang tidak tergantikan oleh sejarah buatan pemenang manapun.

Siapkah kita menjadi pemenang yang menjadi bagian dari kegemilangan sejarah manusia? 









0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top